Ekonomi Thailand Diperkirakan Terdampak Gempa Sebesar B30 Miliar

Ekonomi Thailand Diperkirakan Terdampak Gempa Sebesar B30 Miliar

Pada tanggal 1 April 2025, Thailand diguncang oleh gempa bumi yang cukup kuat, dengan magnitudo yang mencapai 6,8 skala Richter. Kejadian ini memicu kerusakan yang signifikan di beberapa wilayah, khususnya di provinsi-provinsi yang terletak di bagian utara dan timur negara ini. Meskipun gempa tersebut tidak menyebabkan banyak korban jiwa, dampaknya terhadap perekonomian Thailand diperkirakan akan cukup besar, dengan kerugian yang dapat mencapai 30 miliar Baht (B30 miliar).

Dampak pada Infrastruktur dan Sektor Properti

Salah satu sektor yang paling terpengaruh oleh gempa ini adalah infrastruktur. Beberapa jalan utama, jembatan, dan gedung-gedung tinggi yang ada di kawasan kota besar seperti Chiang Mai dan Khon Kaen mengalami kerusakan parah. Kerusakan pada infrastruktur ini dapat mengganggu kelancaran transportasi dan distribusi barang, yang pada gilirannya akan mempengaruhi perekonomian regional maupun nasional. Pemerintah Thailand kemungkinan akan membutuhkan dana besar untuk melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak, yang diperkirakan akan memakan waktu cukup lama dan mempengaruhi produktivitas ekonomi secara keseluruhan.

Selain itu, sektor properti juga mengalami dampak yang signifikan. Beberapa gedung komersial, rumah tinggal, dan hotel yang tersebar di area yang terdampak gempa mengalami kerusakan struktural. Kerusakan pada properti ini dapat mempengaruhi nilai properti dan menyebabkan penurunan permintaan di sektor perumahan dan komersial, setidaknya dalam jangka pendek. Hal ini juga akan mempengaruhi pasar real estat yang sudah menunjukkan tren penurunan beberapa waktu terakhir.

Sektor Pariwisata Terhantam

Thailand merupakan salah satu destinasi wisata terpopuler di dunia, dengan sektor pariwisata yang menyumbang sebagian besar terhadap produk domestik bruto (PDB) negara ini. Provinsi-provinsi yang terdampak gempa juga memiliki sejumlah objek wisata terkenal, yang turut merasakan dampak dari kejadian ini. Meskipun kerusakan ini tidak sepenuhnya mengurangi daya tarik pariwisata Thailand, namun penurunan jumlah pengunjung sementara bisa menyebabkan penurunan pendapatan yang signifikan dalam sektor pariwisata.

Banyak wisatawan mungkin akan menunda perjalanan mereka ke Thailand, mengingat ketidakpastian yang ditimbulkan oleh gempa ini. Hotel-hotel dan agen perjalanan juga kemungkinan besar akan mengalami penurunan pendapatan. Selain itu, sektor transportasi yang mendukung industri pariwisata, seperti penerbangan dan kereta api, juga dapat mengalami gangguan, yang berimbas pada pendapatan mereka.

Perdagangan dan Industri

Sektor perdagangan dan industri Thailand juga tidak luput dari dampak gempa ini. Beberapa fasilitas manufaktur yang terletak di daerah-daerah yang terdampak gempa mengalami kerusakan atau bahkan menghentikan produksinya sementara waktu. Hal ini mengganggu rantai pasokan, baik untuk produk domestik maupun ekspor. Ketika jalur distribusi terhambat dan produksi terganggu, perusahaan-perusahaan yang bergantung pada industri ini harus menghadapi kerugian yang besar, baik dalam hal waktu maupun biaya.

Perusahaan-perusahaan yang berbasis di wilayah yang terdampak gempa juga menghadapi tantangan besar dalam memulihkan operasional mereka. Kerugian ini berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi Thailand, terutama jika gangguan dalam sektor industri berlangsung dalam waktu yang lama.

Dampak Sosial dan Perekonomian Makro

Banyak warga yang kehilangan tempat tinggal atau terpaksa mengungsi akibat kerusakan yang terjadi pada rumah-rumah mereka.

Secara keseluruhan, meskipun Thailand masih dalam tahap pemulihan pasca-gempa, dampaknya terhadap perekonomian negara ini cukup besar. Sektor pariwisata yang terancam dan sektor perdagangan yang terganggu juga menjadi faktor penting dalam proyeksi kerugian sebesar B30 miliar.

Polisi akan Kerahkan 14.000 Personel Saat Bersiap Memutuskan Pemakzulan Yoon
Berita

Polisi akan Kerahkan 14.000 Personel Saat Bersiap Memutuskan Pemakzulan Yoon

Latar Belakang Pemakzulan Yoon Pemakzulan Yoon Suk-yeol, yang dipimpin oleh partai oposisi, telah menjadi topik utama dalam politik Korea Selatan dalam beberapa bulan terakhir. Tuduhan terhadap presiden termasuk penyalahgunaan kekuasaan, ketidakpatuhan terhadap hukum, dan dugaan manipulasi dalam proses pengangkatan pejabat tinggi di pemerintahan. Partai oposisi telah menyerukan agar Yoon mundur dari jabatannya, sementara pendukung Yoon […]

Read More
Mantan Anggota Parlemen 3 Periode Chang Je-won Ditemukan Tewas
Berita

Mantan Anggota Parlemen 3 Periode Chang Je-won Ditemukan Tewas

Pada tanggal 31 Maret 2025, mantan anggota parlemen Korea Selatan, Chang Je-won, ditemukan tewas di kantornya di Distrik Gangdong, Seoul. Penemuan ini terjadi pada hari yang sama ketika mantan sekretarisnya menyerahkan bukti kepada polisi terkait tuduhan penyerangan seksual terhadap Chang. Chang Je-won menjabat sebagai anggota parlemen selama tiga periode, mewakili wilayah Sasang. Ia pertama kali […]

Read More
Pemimpin Oposisi Ingin Bertemu Dengan Penjabat Presiden
Berita

Pemimpin Oposisi Ingin Bertemu Dengan Penjabat Presiden

Dalam sistem demokrasi, hubungan antara pemerintah dan oposisi memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan kekuasaan dan memastikan akuntabilitas. Seringkali, pemimpin oposisi berusaha menjalin komunikasi dengan pejabat pemerintah, termasuk presiden, untuk menyampaikan aspirasi rakyat, memberikan masukan konstruktif, atau sekadar berdialog guna mencapai pemahaman bersama. Selain itu, pada September 2024, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menegaskan […]

Read More