kabarsatunusantara.com – Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Singasari merupakan dua kekuatan besar di pulau Jawa, Indonesia, pada abad ke-13 dan ke-14. Keduanya memiliki pengaruh yang besar dalam sejarah Indonesia dan sering kali dianggap sebagai simbol kejayaan peradaban Jawa. Konflik antara kedua kerajaan ini dikenal dalam sejarah sebagai salah satu episode yang signifikan dalam perkembangan politik dan budaya di Nusantara.
Latar Belakang Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari berdiri pada akhir abad ke-12 dan awal abad ke-13, dengan pusat kekuasaan di daerah yang kini dikenal sebagai Malang, Jawa Timur. Singasari didirikan oleh Ken Arok, seorang tokoh legendaris yang dikenal karena keberhasilannya merebut kekuasaan dari Kerajaan Tumapel dan mengembangkan wilayah kekuasaannya. Ken Arok mengubah nama kerajaannya menjadi Singasari dan memerintah hingga kematiannya pada tahun 1247.
Singasari terkenal karena kekuatan militernya dan kemampuannya untuk menyatukan sebagian besar wilayah Jawa Timur. Ken Arok dan penerusnya, seperti Anusapati dan Kertanegara, berusaha memperluas wilayah kekuasaan mereka melalui berbagai cara, termasuk pernikahan politik dan aliansi dengan kerajaan-kerajaan lain.
Latar Belakang Kerajaan Majapahit
Majapahit didirikan pada akhir abad ke-13 oleh Raden Wijaya pada tahun 1293. Berdiri di daerah yang kini dikenal sebagai Trowulan, Majapahit tumbuh menjadi kekuatan besar di Nusantara di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk dan patihnya, Gajah Mada. Kerajaan ini dikenal karena ekspansi wilayahnya yang luas, mencakup hampir seluruh kepulauan Indonesia dan beberapa bagian Asia Tenggara.
Majapahit dikenal dengan kemajuan budaya dan politiknya, serta keberhasilan dalam mengintegrasikan berbagai daerah di bawah satu kekuasaan yang stabil. Pengaruh Majapahit sangat besar dalam perkembangan budaya, agama, dan politik di Indonesia, dengan sistem pemerintahan yang canggih dan hubungan diplomatik yang kuat dengan negara-negara tetangga.
Konflik Antara Singasari dan Majapahit
Konflik antara Singasari dan Majapahit merupakan bagian dari dinamika politik yang kompleks pada masa itu. Ketegangan antara kedua kerajaan ini umumnya dipicu oleh persaingan kekuasaan dan kekayaan wilayah. Salah satu konflik yang paling dikenal adalah pertempuran yang terjadi setelah kematian Kertanegara, raja terakhir Singasari.
Ketika Kertanegara tewas pada tahun 1292 dalam serangan Mongol, kekacauan dan ketidakstabilan melanda Singasari. Raden Wijaya, yang kemudian mendirikan Majapahit, memanfaatkan situasi ini untuk memperluas pengaruhnya. Majapahit melakukan aliansi dengan bangsa Mongol untuk melawan Singasari, tetapi setelah mengalahkan Singasari, Raden Wijaya memilih untuk mengusir pasukan Mongol dan mengambil alih wilayah Singasari.
Kejadian Utama
- Serangan Mongol dan Aliansi Majapahit: Kertanegara dari Singasari memerintahkan serangan terhadap Mongol pada tahun 1275, yang menyebabkan kemarahan Kublai Khan. Setelah kematian Kertanegara, bangsa Mongol datang ke Jawa untuk membalas dendam dan mendukung Majapahit dalam upaya merebut kekuasaan.
- Pendirian Majapahit: Raden Wijaya memanfaatkan ketidakstabilan di Singasari dan membantu bangsa Mongol. Setelah serangan yang dipimpin oleh bangsa Mongol, Wijaya mengambil kesempatan untuk mendirikan Majapahit dan secara efektif menguasai bekas wilayah Singasari.
- Pertempuran Terakhir: Setelah serangan Mongol, Majapahit berhadapan langsung dengan sisa-sisa kekuatan Singasari. Kemenangan Majapahit dalam pertempuran ini mengokohkan posisi mereka sebagai kekuatan dominan di Jawa, mengakhiri dominasi Singasari.
Dampak dan Warisan
Kemenangan Majapahit atas Singasari mengakhiri era Singasari dan memulai periode kejayaan Majapahit. Di bawah kepemimpinan Raden Wijaya dan penerusnya, Majapahit menjadi salah satu kekuatan terbesar di Asia Tenggara. Keberhasilan Majapahit dalam menyatukan sebagian besar Nusantara mempengaruhi perkembangan budaya, politik, dan sosial di kawasan tersebut selama berabad-abad.
Warisan dari konflik ini terlihat dalam berbagai aspek sejarah dan budaya Indonesia, termasuk dalam sastra, seni, dan arsitektur yang berkembang selama masa kejayaan Majapahit. Narasi dan legenda mengenai perang ini sering muncul dalam karya sastra dan cerita rakyat, memperkuat reputasi Majapahit sebagai simbol kejayaan dan kekuasaan di masa lalu.
Kesimpulan
Perang antara Kerajaan Majapahit dan Singasari merupakan bagian integral dari sejarah Indonesia yang menandai transisi kekuasaan di pulau Jawa. Konflik ini menandakan akhir dari kekuasaan Singasari dan permulaan era kejayaan Majapahit. Kemenangan Majapahit dalam konflik ini tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai kekuatan dominan di Nusantara tetapi juga meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah dan budaya Indonesia.