kabarsatunusantara.com – Dengan terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden, Indonesia bersiap untuk memasuki era baru yang menarik dalam pengelolaan kementerian. Bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Prabowo berencana melakukan perombakan mendasar dalam struktur kementerian, sebuah langkah yang dapat mengubah wajah pemerintahan.
Ahmad Muzani, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, menegaskan bahwa ada rencana untuk menggabungkan dan memisahkan beberapa kementerian guna meningkatkan efektivitas kerja. “Kami percaya bahwa dengan perubahan ini, setiap kementerian dapat lebih fokus pada tugas dan tanggung jawabnya,” ungkapnya dalam pernyataan di Jakarta.
Ia juga menambahkan bahwa ada kemungkinan jumlah kementerian akan meningkat, meskipun rincian spesifiknya masih dalam proses pembahasan. “Kami ingin memastikan bahwa setiap bidang mendapatkan perhatian yang layak,” kata Muzani. Ini menandakan bahwa pemerintahan mendatang akan lebih responsif terhadap dinamika dan tantangan yang dihadapi bangsa.
Dukungan APBN 2025: Peluang untuk Berinovasi
Dalam konteks ini, Ketua Badan Anggaran DPR, Said Abdullah, juga menggarisbawahi bahwa Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 memberikan fleksibilitas bagi presiden baru. “Pasal 51 dalam RUU APBN memberi wewenang untuk menambah atau memecah kementerian sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Kesepakatan ini dicapai melalui rapat kerja antara Banggar DPR dan pemerintah, dan menunjukkan dukungan legislatif terhadap langkah-langkah inovatif yang akan diambil Prabowo dan Gibran. “Kami siap melanjutkan kesepakatan ini dalam Rapat Paripurna mendatang,” tegas Said.
Dengan visi yang jelas dan dukungan yang kuat, pemerintahan Prabowo Subianto diharapkan dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, memfokuskan diri pada program-program yang mendesak dan memerlukan perhatian lebih. Semua mata kini tertuju pada langkah-langkah strategis yang akan diambil untuk mewujudkan janji perubahan ini. Mari kita nantikan!